Sabtu, 21 Maret 2015

Aku Benci Perbedaan

Selamat hari jadi yang ke delapan tahun sayang. Tidak terasa hubungan kita sudah sejauh ini. Aku selalu bahagia bisa bersama mu. Kau cinta pertama ku yang mengajarkan ku banyak hal, yang membuat ku kuat menghadapi semua masalah ku, yang selalu ada di saat aku membutuhkan mu.
Sayang, sampai kapan kita harus begini terus? Delapan tahun menjalin hubungan seharusnya kita sudah bisa ke jenjang yang lebih serius. Aku ingin bisa membangun rumah tangga dengan mu, mendidik anak-anak kita bersama kelak,  menjadi pasangan halal mu.
Tapi mengapa kita harus di pisah kan? Mengapa kita tak kunjung bersatu? Mengapa mereka selalu bilang kalau kita berbeda. Kita satu agama, bahkan satu suku. Apakah karna status sosial kita? Karna aku seorang dokter dan kamu seorang supir? Apa hanya karna itu mereka bilang kita berbeda? Aku tidak terima itu, kita kenal sebelum aku jadi siapa-siapa.
Aku benci yang kata semua orang itu adalah perbedaan. Aku benci itu. Sayang, aku yakin kamu kuat, kamu bisa bertahan. Aku yakin kita bisa melewati semua ini. Kita akan buktikan kalau perbedaan itu bukan hal yang bisa memisahkan kita dan aku yakin kamu yang terbaik untuk ku. Sayang, yang kuat ya. Aku sayang kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar