Sabtu, 21 Maret 2015

Sahabat Kecilku

         Tak ada yang salah dari kami berdua, kami hanya sepasang sahabat yang bisa dibilang sangat dekat. Aku bernama Mega dan sahabatku bernama Dido. Kami menjalin persahabatan dari mulai masih di Taman Kanak-Kanak hingga kami duduk di bangku perkuliahan. Kebetulan orang tua kami juga berteman dan rumah kami saling berdekatan.
            Aku merupakan anak tunggal dan Dido adalah anak bungsu dari 2 bersaudara. Dido sudah seperti bagian dari hidupku. Dia yang sedari kecil menemani hari-hariku hingga kami dewasa. Dido bukan hanya sekedar teman, tetapi dia juga sebagai sahabat dan kakak bagiku. Masa-masa yang kami lewati bersama sungguh membahagiakan.
Pada masa-masa SMA, aku dan Dido berjanji tidak akan pacaran dan fokus belajar sampai toga berada di atas kepala kami. Tetapi aku sempat melanggar janji itu. Aku menyukai seorang kakak tingkatku yang merupakan Wakil Ketua OSIS. Tidak beberapa lama, akupun menjalin hubungan dengan pria tersebut yang bernama Gerry tanpa sepengetahuan Dido.
            Mungkin Gerry adalah cinta pertamaku. Pendekatanku dan Gerry berlangsung singkat. Aku mengetahui dari ceritanya, bahwa ia memiliki masa lalu yang buruk dalam percintaan. Gerry diduakan oleh mantan kekasihnya ketika hubungan mereka sudah berjalan cukup lama. Aku mulai yakin Gerry adalah orang yang tepat bagiku. Hubungan kami berlangsung lama hingga duduk di bangku perkuliahan.
            Semenjak menjalin hubungan dengan Gerry, aku jarang lagi bertemu Dido. Dia yang selalu menanyakan kabarku hingga datang ke rumah ku jawab dengan acuh tak acuh. Banyak alasan yang kulontarkan agar Dido tidak bisa menemuiku, tetapi dia tidak pernah marah dan mencoba untuk tetap menemuiku di lain waktu.
            Berawal dari ketika Gerry lulus SMA. Ia memilih untuk melanjutkan studinya ke Bandung dan aku masih tetap di Yogyakarta. Masalah demi masalah terjadi tetapi aku tetap bertahan. Aku hanya memendamnya sendiri karena hanya Mido yang selama ini bersedia mendengarkan keluh kesahku.
Semua terungkap ketika teman SMA-ku yang kuliah di Bandung memberitahu bahwa dia melihat Gerry jalan dengan perempuan lain yang bukan lain adalah mantan terindahnya yang pernah di ceritakan waktu itu. Seketika hatiku hancur, orang yang kupercaya selama ini menjadi cinta pertamaku dengan mudahnya meremuk redamkan hati ini.
Aku yang tidak tahu harus kemana dan harus berbuat apa lagi terpaksa mengakui hal tersebut kepada Dido. Dido sudah menyangka hal ini pasti terjadi, dia sudah mengira tidak mungkin aku menjauhinya jika tidak ada “teman spesial” lain. Aku meminta maaf kepada Dido karena telah menjauhinya dan melanggar janji kami.
“Kan sudah aku bilang jangan pacaran dulu, gini kan jadinya!” itu adalah kata-kata yang pertama kali Dido ucapkan, layaknya seorang kakak memarahi adiknya. Aku tidak sakit hati mendengar ucapannya. Dido begitu karna dia perduli kepadaku dan dia menyayangiku layaknya seorang adik sekaligus sahabatnya.
Semenjak saat itu, tidak ada lagi yang aku rahasiakan kepada Dido, begitupun sebaliknya. Tak ada percintaan dalam hidupku sebelum aku menyelesaikan studi sesuai perjanjian kami. Bisa dibilang, kami berdua memegang predikat jomblo. Dia pernah bercerita bahwa ada seorang perempuan yang nekad menyatakan cinta dan Dido menolaknya karna ia menjaga 1 komitmen. Aku sangat bangga mempunyai sahabat seperti dia.
Kehidupan persahabatan kami terus berlangsung. Aku dan Dido masuk ke Universitas yang sama tetapi beda jurusan. Aku sering mengeluh kepada Dido mengenai tugas-tugas dan ujianku di kampus. Terlebih lagi aku yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah tetap bersikeras untuk masuk jurusan Teknik walaupun kadang-kadang ada beberapa praktek yang menguras habis stamina dan membuat fisikku drop.
Beruntungnya aku memiliki seorang sahabat seperti Dido. Dia  yang selalu menyemangati hari-hariku. “Kamu yang sabar yang kuat ya, aku bakal dampingi kamu sampai toga ada di atas kepala kita dan aku akan duduk di sebelah kamu. I am promise!” adalah kata-kata Dido yang berulang-ulang ia ucapkan untuk menyemangati aku.
Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun kami lewati. Hingga pada akhirnya masuk tahun ke empat di mana tahun itu adalah tahun untuk kami menyelesaikan studi Strata-1 dan sebentar lagi kami akan wisuda. Aku dan Dido sangat menanti-nantikan tahun itu sehingga kami semangat untuk segera menyelesaikan Kerja Praktek dan Tugas Akhir.
Semua tugas telah terselesaikan tepat waktu dan tinggal menunggu upacara wisuda. Tetapi sebulan sebelum menjelang upacara wisuda, Dido memberitahuku bahwa ia harus ke Jakarta untuk memenuhi panggilan kerja di suatu perusahaan asing. Dengan berat hati aku melepas kepergian Dido, walaupun hanya dalam waktu 1 minggu. Kami tidak pernah berpisah jarak lebih dari 3 hari.
Seminggu telah berlalu dan aku menunggu kepulangan Dido ke Yogyakarta. Aku ingin mendengar ceritanya ketika ia berada di Jakarta dan apa saja pengalaman yang ia dapatkan. Sebenarnya bukan itu saja, aku menunggu Dido karena aku merindukannya, merindukan sahabat kecilku.
Siang telah berganti malam dan Dido belum juga memberiku kabar. Seharusnya dia sudah sampai sejak siang tadi. Aku terus memegang handphone untuk menanyakan kabarnya. Lalu beberapa saat kemudian, handphone-ku berdering dan panggilan yang masuk itu bukan dari Dido tetapi dari ibunya.
Ibunya memberitahuku bahwa Dido mengalami kecelakaan di Bandung ketika menuju Yogyakarta karna ia menggunakan jalur darat. Aku terbungkam dan tak bisa berkata apa-apa. Aku beserta orang tuaku memesan tiket malam itu juga dan langsung berangkat ke Bandung. Aku tidak dapat menahan air mata dan perasaanku bercampur aduk.
Seketika tiba di Rumah Sakit, semua keluarga sudah berkumpul dan banyak yang menangis. Ibu Dido terlihat lemas dan tidak dapat berdiri. Apa yang terjadi? Aku langsung masuk ke ruang ICU, ruang yang menangani Dido dan aku sudah melihat dia terbaring tanpa hembusan napas lagi.
Aku merasa dunia seakan berhenti berputar. Mengapa Dido pergi secepat ini? Dia sudah berjanji akan mendampingiku dan duduk di sampingku ketika toga ada di kepala kami. Itu tinggal beberapa minggu lagi. Dido tolong pulang, wisuda kita sudah di depan mata. Aku cuma mau kamu yang duduk di sampingku nanti.
Hari yang kami tunggu-tunggu pun tiba. Aku memakai rapi semua pakaianku layaknya seseorang yang akan di wisuda. Tetapi yang pasti, tak ada Dido di sampingku dan mengisi hari-hariku lagi. Aku ditemani kedua orang tuaku dan kedua orang tua Dido. Aku sedih karna tidak bisa menikmati kebahagiaan ini bersama dia.
Seusai acara, ibu Dido memberikan sepucuk surat yang katanya tergeletak di tempat tidur Mido. Isi suratnya “Happy Graduations, Mega. Sekarang kita udah wisuda dan sekarang kita udah boleh melepas masa-masa jomblo kita. Makasih ya karna kamu udah nepatin janji dan sekarang waktunya buat aku ngungkapin perasaan aku ke kamu. Sebenarnya, aku sayang banget sama kamu, aku pengen kita lebih dari sepasang sahabat. Tapi aku gak maksa buat bisa lebih, aku harap kamu gak berubah ya. Maaf, aku cuma berani ngungkapin lewat surat. Sekali lagi, Happy graduations and I love you. DIDO”
Mungkin itu adalah surat cinta dari Dido untukku yang belum tersampaikan. Aku sedih karna aku tak bisa lagi melihat senyumnya, bercanda gurau dengannya, tetapi aku yakin Dido bahagia di sana. Rezeki, jodoh, dan maut semua sudah di atur Tuhan hingga indah pada waktunya. Aku yakin itu. Untuk sahabat kecilku, terima kasih sudah menemaniku selama ini dan sudah memberikanku cinta dari seorang sahabat. Dido, aku merindukanmu.

Prospek Kerja Lulusan Teknik Industri

Selama ini prospek kerja lulusan teknik industri cukup bagus dengan gaji cukup tinggi, terlebih di era industri yang semakin maju. Perushaan atau industri berskala besar menjadi peluang besar. Tentu saja orang-orang hebat di Industrial Engineer itu memiliki peran yang penting dalam sebuah perindustrian,bayangkan saja kabarnya seorg Industrial Engineer yang handal dalam mengoptimasi biaya produksi pabrik skala besar, Sehingga kabarnya bisa menghemat industri sampai miliaran rupiah. Berikut ulasan lebih banyak tentang prospek kerja lulusan teknik industri.

Pengertian teknik industri adalah cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses.

Lapangan Kerja Lulusan Teknik Industri
Bidang Produksi / Operasi dan Penjaminan Mutu 
Lulusan Teknik Industri sangat dibutuhkan khususnya untuk menangani perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas, pengembangan sistem manajemen kualitas. Hampir semua perusahaan membutuhkan ini, khususnya perusahaan manufaktur seperti Toyota Astra Motor, PT Rekayasa Industri, PT Krakatau Steel, dll. 

Sistem Informasi 
Posisi yang biasanya diduduki Lulusan Teknik Industri misalnya staf IT, staf dalam pemasangan sistem informasi, bahkan banyak alumni yang membuka usaha di bidang software. Perusahaan yang membutuhkan lulusan Teknik Industri misalnya: SAP IndonesiĆ«, Oracle Telekomsel, Pertamina, dll. 

Pemasaran 
Beberapa posisi yang biasanya ditempati oleh lulusan Teknik Industri misalnya Market Research, Technical Sales, dll. Misalnya di perusahaan P & G, Unilever, Nestle, Astra, dll. Bidang Logistik Perencanaan dan pengelolaan sistem distribusi merupakan bidang yang mulai banyak dimasuki oleh lulusan Teknik Industri seperti di Petrokimia, PT Semen Gresik, dll. 

Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia 
Pengelolaan sumber daya manusia mulai dari masalah rekruitmen, pengembangan sistem penggajian dan manajemen personalia termasuk pengembangan SDM dalam pelatihan. Para Alumni Teknik Industri yang bekerja di bidang ini misalnya di PT Semen Padang, P & G, dll. 

Bidang Konsultasi Manajemen 
Berperan dalam perencanaan suatu pengelolaan misalnya bekerja di Boston Consulting Group, Accenture, Nielsen Company, dll.
Teknik Industri Tiga Bidang Keahlian
Sistem Manufaktur
Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.

Manajemen Industri
Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.

Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data


Tak Uang maka Tak Sayang


             Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang biasa kita sebut KKN sudah tidak tabu lagi di kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi, banyak juga kasus-kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang berhasil di tangani oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) seperti kasus suap Akil Mochtar, kasus dinasti Ratu Atut Chosiyah, dan masih banyak yang lainnya.
Kasus-kasus yang disebutkan di atas adalah contoh kasus KKN yang dampaknya sangat terlihat jelas dan tentunya banyak merugikan rakyat dan negara. Kasus tersebut termasuk kasus-kasus Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang besar di Indonesia.
            Dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, menegaskan bahwa “ Penyelenggara Negara yang bersih adalah penyelenggara negara yang menaati asas-asas umum penyelenggaraan negara dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, nepotisme, dan perbuatan tercela lainnya “.
            Selanjutnya, Pasal 5 ayat 4 menyatakan bahwa “setiap Penyelenggara Negara berkewajiban untuk tidak melakukan perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme”. Adapun sanksi dari pelanggaran ketentuan Pasal 5 ayat 4 tersebut diatur pada Pasal 20 ayat (2) yang berbunyi “Setiap Penyenggara Negara yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 4 atau 7 dikenakan sanksi pidana dan atau sanksi perdata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Lain halnya untuk kasus yang seperti ini. Penanganan masih belum di lakukan untuk kasus-kasus yang masih di anggap sepele dan sudah menjadi rahasia umum di kehidupan masyarakat Indonesia, misalnya kasus dalam penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau penerimaan siswa/mahasiwa baru.
Dalam kasus ini, yang menjadi korban pelaku KKN biasanya adalah orang-orang yang tidak mempunyai uang suap ataupun tidak mempunyai keluarga yang bisa melakukan nepotisme. Misalnya, seorang calon Pegawai Negeri Sipil lolos tes dengan murni karena kemampuan yang di milikinya. Tetapi, ia bisa di lengserkan dan tidak mendapatkan tempat karena ada CPNS lain yang mengambil posisinya dengan cara menyuap maupun nepotisme.
Tidak hanya kasus CPNS yang menjadi sasaran empuk KKN, tetapi banyak juga kasus lain kurang lebih seperti itu yang merugikan pihak yang berhak dan hal itu tetap di biarkan bahkan mungkin sampai sekarang masih tetap berlangsung.
“Tak uang maka tak sayang” itulah kalimat yang bisa di gambarkan saat ini. Semua orang memang butuh uang, sehingga cara-cara yang tidak halal seperti ini pun sudah lumrah di lakukan. Hedonisme sudah berakar di kehidupan kita yang menyebabkan hal-hal tersebut terjadi.
Kesenangan akan duniawi sudah menjadi prioritas utama kebanyakan orang dan tidak lagi memikirkan dampak yang akan di timbulkan. Akibatnya, timbul berbagai persoalan yang merugikan seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Apakah ‘budaya’ semacam itu harus terus di pertahankan? Di manakah keadilan yang seharusnya menjadi hak kita? Bagaimana dampak yang akan terjadi jika penerus-penerus bangsa di hasilkan dari cara-cara yang tidak adil seperti itu?
Jika hal tersebut tetap di terapkan, untuk apa ada seleksi? Untuk apa ada tes? Apakah itu hanya di buat untuk formalitas semata? Tidak. Keadilan harus tegakkan. Seleksi yang di lakukan misalnya untuk CPNS seharusnya bukan untuk formalitas saja tetapi memang untuk mencari orang-orang yang berpotensi.
Dapat kita bayangkan bagaimana masa depan bangsa ini jika hal tersebut terus berlangsung. Orang-orang berpotensi yang seharusnya bisa memajukan negara ini tidak mendapat peluang dan akhirnya perkembangan negara hanya di situ-situ saja atau bahkan berkemungkinan menjadi lebih buruk dari apa yang kita harapkan.

Kapan pemerintah ada waktu untuk memperhatikan hal-hal kecil yang berdampak besar seperti ini? Mengambil hak orang lain adalah suatu bentuk kejahatan apalagi dengan cara curang seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Sampai kapan hal bodoh seperti ini terus berlangsung? Sampai kapan?

Penyimpangan Rezim dalam suatu Desa

Penyimpangan Rezim dalam Suatu Desa

Rezim merupakan aturan main yang digunakan oleh para actor yang mengelola data dalam sebuah system yang anarki, tapi dalam sebuah desa system pemerintahannya ada yang di setting sendiri dan oleh tokoh-tokoh tertentu. Agar kekuasaan nya tidak berpindah ke orang atau kelompok yang lain yang tidak sesuai dengan kebijakannya dengan menggunakan segala cara, termasuk mengorbankann nilai-nilai demokrasi dan asas kepatuhan seperti yang terjadi pada suatu desa saat ini.
Semaraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme ddi suatu desa ada ynag terjadi menyimpangkan beras raskin yang sudah jelas siapa terpidananya. Namun sayang sungguh di sayangkan kasus itu hanya di akui oleh salah satu perangkat saja. Entah dengan iming-iming imbalan apa satu perangkat tersebut yang masuk pidana padahal itu adalah korupsi dan penyelewengan berjamaah.
Ternyata benar, sepulang di pidana si perangkat desa tersebut di tarik bekerja lagi di kantor kelurahan. Padahal di dalam suar\tu pemerintahan di Indonesia menjelaskan bahwa orang yang tercap korupsi atau terpidana korupsi itu tidak di bolehkan kerja lagi di dalam system pemerintahan.
Tepatnya empat bulan yang lalu terulang lagi kejadian seputar RasKin (beras miskin) bahkan kali ini lebih sadis. Pemerintah memfitnah seluruh warga desa itu terkhusus lagi saudara-saudara kita penerima raskin. Keuangan raskin dari desa itu sendiri beberapa bulan terakhir tidak di setorkan ke Pemkab, teguranpun di layangkan bahkan sebelum teguran di layangkan, lurah pun di panggil ke kabupaten.
Lagi-lagi lurahnya tidak memiliki etikat baik. Beliau tidak hadir dengan alasan menghadiri siding di PTUN. Namun ternyata apa di PTUN pun lurahnya tidak ada batang hidungnya. Disana pun tersiar bahw lurahnya tidak hadir di PTUN  karena menghadiri panggilan Pemkab.
Terus dimanakah kepala lurah desa saat itu? Tidur di rumah kah? Atau takut bertemu PemKab? Wal hasil panggilan Pemkab di hadiri beberapa perangkat desa (modin).
 Ketika ditanya keuangan raskin desa itu, perangkat desa (modin) berdalih keuangan raskin tersebut masih di hutang para warga. Padahal setiap warga yang mengambil beras raskin itu selalu membayar, entah itu pinjam uang tetangga atau hutang ke PKK. Yang terpenting, warga tidak pernah mengutang beras raskin warga membayar sesuai aturan pemerintah dan selalu tepat waktu.
Sungguh sadis! Sungguh kejam! Sungguh tidak manusiawi ucapan mereka! Dan sungguh tidak masuk akal! Adanya pengangkatan kepala desa yang tidak sesuai dengan mekanisme yang ada menjadi keluh kesah masyarakat yang prokontra.
Bagaimana pelayanan sertifikat? Dikemanakan uang pajak bumi, banguna, dan uang depo? Itu adalah pertanyaan yang saat ini rakyat bicarakan. Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah sebagian disebabkan karna kekayaan daerah sebagian besar di sedot ke pusat. Di desa pembangunan infrastruktur jalan sangat diskriminatif antara dusun satu dengan dusun yang lain.
Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak Koran dan majalah yang di bredel dan tidak adanya transportasi penyelenggaraan pemerintah. Informasi terbataas untuk golongan atau orang tertentu terlebih lagi yang berkaitan dengan proyek.
Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/ presiden selanjutnya). Bagaimana rezim ini akan runtuh? Suara rakyat adalah suara Tuhan dan masyarakat di desa kami yang warganya bodoh, sudah terbodohi dengan system kekuasaan yang ada di desa kami.



Penebangan dan Penggergajian Kayu

Resume Tentang Proses Penebangan Kayu dan Proses Penggergajian Kayu yang Meliputi Cara Memilih Kayu, Karakteristik Kayu, Ukuran Kayu, Alat/Mesin, dan Teknik-Teknik dalam Prosesnya

            Dalam industri dan proses produksi yang menggunakan kayu, perlu beberapa hal yang harus diperhatikan. Dalam resume ini yang akan dibahas adalah proses penebangan kayu dan proses penggergajian kayu.
Menurut definisinya, penebangan kayu adalah aktivitas yang mencakup tidak hanya memotong pohon, namun juga transportasi dan pemrosesan di tempat (misal pemotongan hingga ukuran kecil). Pohon yang dipotong tidak selalu batang utamanya, namun juga cabang yang berukuran besar dengan meninggalkan batang utamanya sehingga pohon tetap hidup. Sedangkan, penggergajian kayu adalah fasilitas di mana kayu yang telah ditebang dipotong-potong menjadi kayu untuk bahan bangunan atau keperluan lainnya.
            Pembahasan pertama yaitu mengenai proses penebangan kayu. Dalam proses penebangan kayu, hal-hal yang harus diperhatikan adalah cara memilih kayu yang siap ditebang, karakteristik pohon kayu yang siap ditebang, dan teknik-teknik dalam penebangan kayu.
Pertama-tama, kita harus mengetahui cara memilih kayu yang siap ditebang. Pohon yang akan ditebang atau dipanen harus memenuhi sarat usia yang cukup untuk ditebang. Dengan demikian kayu yang dihasilkan telah mencapai volume pembentukan serat kayu yang optimal.
Pohon yang masih terlalu muda belum mencapai titik optimal dalam proses produksi serat kayu. Disamping itu, kandungan nutrisi kayu yang akan digunakan untuk proses pertumbuhan pohon lebih lanjut masih sangat tinggi. Dengan demikian, kualitas kayu yang dihasilkan lebih rentan terhadap serangan-serangga kayu maupun jamur serta berbagai faktor perusak alami lainnya.

Selain itu, masa / waktu atau musim penebangan sangat menentukan kualitas kayu yang akan dihasilkan. Secara umum penebangan pohon dilakukan pada akhir musim kemarau memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan yang dilakukan pada musim penghujan.
Hal ini sangat mudah dipahami secara sederhana. Pada musim penghujan, akar-akar pohon aktif menyerap nutrisi untuk pertumbuhan dan menyimpan sebagian sebagai cadangan untuk bertahan hidup pada musim kemarau. Sedangkan pada musim kemarau, sistem metabolisme pohon akan menyerap cadangan nutrisi yang telah tersimpan selama musim penghujan.
Dengan demikian, jika penebangan dilakukan pada akhir musim penghujan maka akan menghasilkan kayu dengan kadar nutrisi maksimal sehingga rentan terhadap serangan serangga, jamur dan factor perusak lainnya. Begitu pula sebaliknya, jika penebangan dilakukan pada akhir musim kemarau, maka kualitas daya tahan dan keawetan kayu relatif lebih baik.
Kedua adalah kita harus mengetahui karakteristik pohon kayu yang siap ditebang. Karakteristik pohon kayu yang siap ditebang adalah usia pohon yang sudah cukup dan memenuhi syarat agar menjadi kayu yang berkualitas bagus.
            Ketiga adalah kita harus mengetahui teknik-teknik dalam penebangan kayu. Pada dasarnya kegiatan penebangan pohon terdiri dari 3 kegiatan, yaitu persiapan dan pembersihan tumbuhan bawah. Tujuannya adalah untuk mempermudah kegiatan penebangan dan mencegah terjadinya kecelakaan selama kegiatan penebangan. Selanjutnya adalah penentuan arah rebah. Terakhir adalah pembuatan takik rebah dan takik balas.
                Sebelum penebangan dimulai perlu dilakukan penandaan terhadap pohon yang akan ditebang dan pohon yang tidak boleh ditebang. Penandaan ini harus dilakukan pada setiap pohon yang dimaksud dengan menggunakan cat atau bahan lain yang tahan lama. Terdapat beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan arah rebah pohon, yaitu :
a)      Kondisi pohon : kondisi pohon yang dimaksud disini adalah posisi pohon (normal atau miring): kesehatan pohon (gerowong atau terdapat cacat-cacat lain yang dapat mempengaruhi rebahnya pohon); bentuk tajuk dan keberadaan banir.
b)      Kondisi lapangan di sekitar pohon : kondisi lapangan ini meliputi keadaan vegetasi di sekitar pohon yang akan ditebang, termasuk keadaan tumbuhan bawah, lereng, rintangan (jenis-jenis pemanjat, tunggak dan batu-batuan).
c)      Keadaan cuaca pada saat penebangan. Apabila hujan turun dan angin kencang, maka semua kegiatan harus dihentikan.
Keberhasilan penebangan sangat ditentukan oleh arah rebah pohon. Arah rebah yang benar akan menghasilkan kayu sesuai dengan yang diinginkan dan kecelakan kerja dapat dihindari serta kerusakan terhadap lingkungan dapat ditekan, sedangkan apabila arah rebah yang ditentukan tidak benar, maka kayu akan rusak dan kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat besar serta pohon yang rebah akan merusak lingkungan sekitarnya.
Oleh karenanya dalam nenentukan arah rebah pohon harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan. Bebererapa ketentuan arah rebah yang benar adalah sebagai berikut :
  • Sedapat mungkin menghindari arah rebah yang banyak dijumpai rintangan, seperti : batu-batuan, tunggak, pohon roboh dan parit.
  • Jika pohon terletak di lereng atau tebing, maka arah rebah diarahkan ke puncak lereng.
  • Diusahakan menuju tempat yang tegakan tinggalnya relatif sedikit.
  • Arah rebah diupayakan disesuaikan dengan arah penyaradan kayu atau ke arah yang memudahkan penyaradan kayu.
  • Pada daerah yang datar, arah rebah pohon disesuaikan dengan bentuk tajuk dan posisi pohon.

Selain menentukan arah rebah pohon, perlu juga ditentukan arah keselamatan bagi regu penebang. Apabila sebatang pohon akan ditebang, luas daerah berbahaya diperkirakan 2 x tinggi pohon yang bersangkutan. Demi menjamin keselamatan penebang, maka daerah yang aman berada pada sudut 45o di kiri dan kanan garis lurus arah rebah pohon yang ditentukan.
            Setelah mengetahui beberapa penjelasan tentang proses penebangan kayu, kita akan membahas pembahasan selanjutnya yaitu tentang proses penggergajian kayu. Dalam proses penggergajian kayu, hal-hal yang perlu diperlu diperhatikan adalah ukuran kayu baik balok maupun papan, alat atau mesin gergajian, proses penggergajian kayu, dan teknik-teknik dalam penggergajiann kayu.
            Balok kayu adalah balok dari bahan kayu yang digergaji berbentuk segi empat dan memiliki siku-siku yang dengan ukuran tebal 6-8 cm dan lebar 12-15 cm. Galar adalah kayu yang digergaji berbentuk segi empat yang memiliki ukuran lebih kecil dari balok yaitu dengan ukuran tebal 5 cm dan lebar 10 cm. Papan adalah kayu yang digergaji dengan ukuran 2-4 cm dan lebar 10-30 cm. Kaso adalah kayu gergajian yang umumnya berukuran 4cm x 6cm, 5cm x 7cm, dan 4cm x 8cm. Sedangkan reng adalah kayu gergajian yang digunakan untuk bangunan yang umumnya memiliki ukuran 2cm x3cm dan 3cm x 4cm.
Alat dan mesin yang digunakan dalam penggergajian antara lain  Gergaji Bundar (Sircular Saw), Gergaji Pita (Band Saw), Mobil Pengangkut / Truk, Mesin Sawmill, dan Mesin Gerinda.
Proses penggergajian kayu dimulai dari pemilihan pohon. Setelah pohon dipilih, lalu ditebang. Pohon yang telah ditebang dipotong cabang dan rantingnya, menyisakan batang utamanya. Kayu lalu dibawa oleh truk kayu, transportasi rel, atau metode lainnya ke penggergajian kayu. Pengukuran kayu bisa dilakukan di tempat penebangan, dalam perjalanan, maupun di penggergajian kayu. Debarking, yaitu proses pengeliminasian bark atau kulit kayu dari kayu. Decking, yaitu pemilihan dan pengklasifikasian kayu berdasarkan spesies, ukuran, dan penggunaannya.

Setelah itu, kayu dipotong dengan head saw sebagai langkah awal. Tergantung kebutuhan, kayu bisa dipotong lagi dengan gergaji yang berbeda menjadi bentuk dan dimensi yang lebih spesifik. Triming yaitu membentuk kayu menjadi ukuran yang lebih detail dari potongan sebelumnya yang cenderung lebih kasar. Pengeringan mengurangi kadar air di dalam kayu. Bisa dilakukan dengan kiln atau dijemur di panas matahari. Mengetam (planing) untuk memperhalus permukaan. Pengapalan atau transportasi kayu yang telah selesai diproses ke pasar.
            Terakhir adalah teknik-teknik dalam penggergajian kayu.
  1. Pembelahan kayu (resawing)
Pembelahan kayu disini termasuk pembelahan kedua, sebab menurut pihak pengelola industri, bahan baku dibelah untuk ditentukan ukurannya. Sesungguhnya mesin dari industri ini dapat digunakan untuk membelah log atau dolok. Akan tetapi, bahan baku industri sudah berbentuk cant. Menurut Dephutbun RI (1998), cant adalah blambangan yang berbentuk setengah, sepertiga, dan seperampat yang diperoleh melalui pembelahan pertama.
  1. Meratakan kayu bagian pinggir
Istilah meratakan kayu bagian pinggir ini dikenal oleh pihak pengelola industri sebagai pembuatan siku atau menyikukan kayu. Perataan ini berguna untuk memudahkan pembentukannya dalam proses produksi lanjutan. Dephutbun RI (1998) menyatakan perataan sisi dan pemotongan ujung adalah pekerjaan yang penting yang memerlukan petugas-petugas dengan pengetahuan yang baik tentang kualitas kayu gergajian.
  1. Proses lanjutan penggergajian kayu
Proses lanjutan ini berupa membuat produk, seperti pintu, kusen, jendela, dan lain-lain. Pembuatan kusen ini melalui proses pemotongan dan pembuatan ukurannya, pembuatan dudukan, sponing (lanjutan), pemasangan, dan finishing.
Industri biasanya jarang membuat produk karena keterbatasan alat. Oleh karena itu, industri ini mengutamakan pembelahan berbagai ukuran sortimen sesuai dengan pesanan (order).


Sumber:


Aku Benci Perbedaan

Selamat hari jadi yang ke delapan tahun sayang. Tidak terasa hubungan kita sudah sejauh ini. Aku selalu bahagia bisa bersama mu. Kau cinta pertama ku yang mengajarkan ku banyak hal, yang membuat ku kuat menghadapi semua masalah ku, yang selalu ada di saat aku membutuhkan mu.
Sayang, sampai kapan kita harus begini terus? Delapan tahun menjalin hubungan seharusnya kita sudah bisa ke jenjang yang lebih serius. Aku ingin bisa membangun rumah tangga dengan mu, mendidik anak-anak kita bersama kelak,  menjadi pasangan halal mu.
Tapi mengapa kita harus di pisah kan? Mengapa kita tak kunjung bersatu? Mengapa mereka selalu bilang kalau kita berbeda. Kita satu agama, bahkan satu suku. Apakah karna status sosial kita? Karna aku seorang dokter dan kamu seorang supir? Apa hanya karna itu mereka bilang kita berbeda? Aku tidak terima itu, kita kenal sebelum aku jadi siapa-siapa.
Aku benci yang kata semua orang itu adalah perbedaan. Aku benci itu. Sayang, aku yakin kamu kuat, kamu bisa bertahan. Aku yakin kita bisa melewati semua ini. Kita akan buktikan kalau perbedaan itu bukan hal yang bisa memisahkan kita dan aku yakin kamu yang terbaik untuk ku. Sayang, yang kuat ya. Aku sayang kamu.

"Jatuh" Cinta

Kita bertemu karena waktu, kita bersama karena cerita, dan kita bersatu karena kesamaan masa lalu. Aku tak pernah menduga bisa menjalin hubungan dengan mu. Memang kita pernah kenal sebelumnya, tapi hanya sebatas kenal. Ya, hanya sebatas kenal.
Waktu pun membuat semua berubah. Kita memulai dari sebuah pesan singkat, bertemu, semakin dekat dan meceritakan banyak hal, dari mulai kegiatan sampai hubungan masa lalu kita masing-masing. Aku di tinggalkan tanpa sebab, sedangkan kau sudah di duakan.
Hubungan kita semakin serius, aku mulai menyukai mu bahkan menyayangi mu dan kau mungkin juga begitu.  Hari demi hari telah kita lewati bersama, bukan lagi sebagai teman tetapi sebagai pasangan kekasih. Apakah aku jatuh cinta lagi?
Kita berasal dari masa lalu yang sama, pernah di sakiti dan tersakiti oleh cinta. Mungkin dari pengalaman itu kita bisa belajar menghargai suatu hubungan dan aku yakin kau tidak akan pernah menyakiti ku karna kau juga pernah merasakan hal yang sama.
Tetapi semua seketika berubah. Kau jarang memberi ku kabar, kita jarang berkomunikasi lagi. Aku tak tahu karna apa. Aku tak ingin berprasangka buruk terhadap mu. Mungkin kau sedang sibuk dengan pekerjaan mu kan sayang?
Tepat satu tahun hubungan kita semua terungkap. Aku mengetahui kau menjalin hubungan kembali dengan nya. Dengan dia yang kata nya sudah menduakan mu dulu. Aku terbungkam, tak bisa berkata apa-apa. Hanya air mata yang bisa menggambarkan perasaan ku saat itu.
Mengapa kau  lakukan ini semua sayang? Mengapa kau tega? Apa salahku? Mengapa kau lebih memilih dia yang jelas-jelas sudah menyakitimu? Apa ini yang nama nya "jatuh" cinta?

Risk Assessment