Sayang, kita sudah dua tahun
menjalin hubungan. Aku sangat menyayangimu dan aku yakin begitu pun kamu. Dalam
dua tahun ini pula kita di halang jarak, di pisah waktu. Kita sadar akan banyak
kesulitan yang akan menerpa hubungan ini dan kita yakin semua akan bisa kita
lewati bersama.
Hal yang sangat
sering kamu ucapkan ketika suara manis mu terdengar di telingaku melalui telpon
genggam itu, “Sayang, jarak bukan apa-apa bagi kita asal kita bisa jaga mata
dan hati kita, saling percaya, dan komunikasi yang baik.”
Aku
seorang mahasiswi jurusan sastra
Indonesia di Universitas Tanjung Pura dan kamu seorang mahasiswa kedokteran di
Universitas Gajah Mada. Kita memang
berasal dari daerah yang sama, Kota Khatulistiwa. Tetapi kamu harus mengejar cita-cita mu di
Kota Gudeg itu.
Banyak
yang berkata “Hubungan kalian nggak akan bisa bertahan lama, kamu nggak bakalan
tahu apa yang sekarang sedang dia lakukan.” Aku hanya tersenyum mendengar
perkataan mereka, aku tahu mereka berkata seperti itu karna mereka sayang
dengan dengan ku. Mereka tidak mau hati ku patah lagi, aku tersakiti lagi.
Teruntuk
kekasih ku, pangeran ku, pujaan hati ku, aku percaya kamu, aku tidak peduli
betapa sakitnya aku merindukan mu, aku tidak peduli apapun yang orang lain
ceritakan tentang mu, aku tidak perduli akan berapa lama lagi kita bisa
bersama-sama, dan aku percaya kamu tidak akan mengecewakan ku. Sayang, cepat
lah pulang, aku menantimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar